Berita

Upacara Milad Muhammadiyah ke-112 PCM Belik dengan Latar Indah Gunung Slamet

Pemalang – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Belik menggelar upacara peringatan Milad Muhammadiyah ke-112 dengan khidmat, berlatar keindahan Gunung Slamet yang megah dan Indah. Senin(18/11/2024) Acara berlangsung di halaman Komplek Pendidikan Muhammadiyah Belik Desa Belik.

Di hadiri Ketua PCM dan jajarannya, Ketua PCA dan Jajarannya,Seluruh Guru dan Siswa TK,SD,SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah Belik.

Pidato milad yang di bacakan Ketua PCM Belik, Nuridin S.Sos. Yang saya hormati Pimpinan persyarikatan, pimpinan dan pegawai di Amal Usaha Muhammadiyah, serta seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah dimanapun berada yang sekarang ini sedang memperingati Milad Muhammadiyah ke -112 dalam hitungan kalender Miladiyah, tepatnya tanggal 18 November 2024. Alhamdulillah puji
Syukur kepada Alloh SWT kita masih diberikan kesempatan mengabdi dan berjuang dalam barisan dakwah di persyarikatan Muhammadiyah. Sholawat dan salam kita selalu lantunkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan mudah mudahan kita semua tergolong pengikutnya yang setia sampai diakhir hayat kita sebagaimana nama harokah kita “Muhamnmadiyah”. Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul dalam rangkaian Milad Muhammadiyah ke-112, sebuah momen penuh makna untuk merefleksikan perjalanan panjang Muhammadiyah, Angka 112 tahun tentu angka yang tidak muda lagi. Angka yang sangat matang untuk memberikan yang terbaik bagi semua. Peran dan dampak kiprah Persyarikatan Muhammadiyah terhadap negeri tentu tak diragukan lagi.

Namun, semua pasti sependapat bahwa 112 tahun bukanlah angka untuk titik henti.
Masih terlalu banyak PR, baik itu internal Persyarikatan maupun problem bangsa. Kita akan bahu-membahu menjadikan Muhammadiyah sebagai wasilah untuk
menghadirkan kemakmuran bagi semua. Kemakmuran adalah isu krusial negeri ini. Jarak antara yang berpunya dengan yang papa begitu kentara. Muhammadiyah tidak bisa lepas dari konteks persoalan tersebut. Muhammadiyah tidak pernah berhenti untuk berijtihad dan berikhtiar demi
kemakmuran bersama. Gerakan membangun dan menguatkan Jama’ah, Jariyah dan Jam’iyah diupayakan sekuat tenaga menjadi ikhtiar massif dan sistematis. Bila gerakan ini lakukan dengan serius dan ikhlas, dampak positif terhadap kemakmuran pasti bisa dirasakan.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, Gerakan membangun dan menguatkan JAMA’AH difokuskan pada usaha mencetak mubaligh-mubalighat yang bermanhaj Muhammadiyah. Para mubaligh inilah yang akan mengisi ceruk-ceruk ruhani warga Persyarikatan. Pengajian-pengajian digerakkan ditiap-tiap Daerah, Cabang, Ranting, Masjid dan di setiap AUM kita. Jangan sampai ada tempat di organisasi kita yang sepi dari pengajian Muhammadiyah. Jangan sampai pula ada pengajian Muhammadiyah ramai tetapi pengisinya dari manhaj lain yang kadang menyeberang atau bahkan berbenturan dengan manhaj Muhammadiyah. Tema-tema al-M’aun yang menjadi basic ta’awun selalu digembirakan. Bukan sekedar ta’awun antar individu namun juga kelembagaan.

Dari majelis-majelis ilmu kita harapkan warga yang ada makin kokoh, juga menarik umat untuk bergabung dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Kita ikhtiari supaya warga Muhammadiyah bertambah signifikan, karena kualitas gerakan yang memang diyakini bagus. Jumlah yang banyak juga menjadi harapan Baginda Rasulullah SAW. “Karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu).” [Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim]. Selanjutnya tidak sekedar berhenti pada jumlah atau kuantitas anggota saja, tetapi terus menyiapkan SDM dan program yang fokus pada peningkatan kualitas anggota. Sehingga ada pertumbuhan yang imbang antara kuantitas dan kualitas anggota.

Kita paham betul urgensi database, itulah mengapa pertumbuhan anggota dan penanganan data yang baik menjadi salah satu prioritas kita. Dari database KTAM menjadi raw material untuk kedepan membangun profiling warga Persyarikatan. Kalau kita gagal membangun database anggota Muhammadiyah maka esok kita hanya akan menjadi konsumen atau obyek peradaban yang akan begitu mudah
dipermainkan. Dari database yang qualified, kita akan mampu menyajikan informasi yang lebih akurat. Selaras dengan ungkapan era kekinian, “penguasa informasi akan menentukan arah peradaban”.

Saudara-saudara yang di muliakan Alloh, Langkah berikutnya adalah membangun
JARIYAH. Baik jariah dalam bentuk AUM maupun BUMM. Muhammadiyah sudah
saatnya membangun pilar ke empat dalam dakwahnya, yaitu pilar ekonomi atau industrialisasi. Industrialisasi di hulu yang diharapkan menjadi amunisi pendanaan program dalam menggerakkan Persyarikatan. Dalam jariyah kata kuncinya adalah profesional. Menegakkan industrialisasi namun tanpa profesionalitas hanya akan menuai terlalu banyak problem dibelakangnya. Jariyah yang diharapkan bisa menghidupi pergerakan, namun gegara dikelola secara amatir seringkali malah menjadi beban yang susah ditangani. Pintu masuk profesionalitas adalah transparansi dan akuntabilitas.

Zaman sedang bergerak kesana, bila tidak mampu adaptif pasti akan terlemahkan bahkan punah. Usia 112 tahun ini mari kita gerakkan terus budaya transparansi dan akuntabilitas dalam persyarikatan kita. Laporan keuangan yang standar, padu dan auditable adalah prasyarat transparansi
dan akuntabilitas. Postur anggaran rencana dan belanja di masing-masing Pimpinan, MLO dan AUM harus terbaca dengan jelas. Ini juga menjadi bagian dari mitigasi resiko keterpurukan amal usaha. Harus dihentikan chaos operasional keuangan yang tidak terprediksi sebelumnya. Muhammadiyah tentu tidak menginginkan kelembagaannya
seperti pemadam kebakaran yang hadirnya selalu setelah terjadi bencana. Dengan transparansi seluruh laporan keuangan akan terlihat seberapa akuntabel pengelolaan keuangan organsasi selama ini. Sehingga kebijakan Pimpinan akan makin presisi dan berkemajuan.

Selain membangun inovasi industrialisasi, tradisi optimalisasi Zakat, Infak, Shadaqah dan Dana Sosial Keagamaan lainnya oleh Lazismu, dan optimalisasi pendayagunaan aset-aset wakaf oleh MPW terus digerakkan secara produktif dan kreatif. Sinergi Lazismu dan MPW menjadi niscaya. Itulah embrio yang diharap menjadi lanskap baitul mal Persyarikatan yang lebih syumul. Kesuksesan akan makin terlihat lebih jelas ketika sinergi berjalan secara apik dan rapi, serta dengan pendekatan teknologi yang modern.

Saudara-saudara yang saya hormati, Prioritas ketiga, dalam mewujudkan langkah gerak menuju kemakmuran adalah membangun JAM’IYAH. Dengan anggota yang banyak dan sokongan infrastruktur yang memadai, kita bisa melakukan banyak hal: seperti mengembangkan struktur, mengembangkan AUM, bahkan memimpin suatu wilayah, dan lain-lain. Anggota yang banyak akan menguatkan bergaining dalam bidang apapun. Dengan ditopang profesionalisme Jariyah dan kokohnya Jam’iyah. Hal tersebut menjadi roadmap dalam melakukan Reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi yang tersistem, sehingga keberadaan dan gerak Muhammadiyah semakin profesional, maju, dan modern (PMM).

Bila Persyarikatan Muhammadiyah mewujud menjadi organisasi yang Profesional, Maju dan Modern dengan berlandaskan asas al-Ma’un maka bicara kemakmuran akan mendapatkan porsi terbesarnya. Ta’awun bukan lagi dikelola dengan kesukarelaan apalagi keterpaksaan, namun sebagai tanggung jawab profesional. Amal usaha Muhammadiyah di pelosok yang ringkih tidak lagi merasa sendiri karena ada harapan pasti dari skema ta’awun yang disuguhkan. Guru-guru Muhammadiyah mampu berhidmat di AUM bukan hanya gegara berharap pada P3K atau diangkat ASN, namun juga karena kesejahteraan di AUM mulai membaik. Termasuk para kader dan pejuang persyarikatan yang profesional dalam perjuangannya layak dihargai dan diapresiasisebagaimana mestinya.

Saling ta’awun antar AUM dan menghidupkan Baitul Mal dalam bingkai pergerakan Jama’ah, Jam’iyah dan Jariyah yang dikelola dengan Profesional, Maju dan Modern menjadi optimisme untuk menghadirkan kemakmuran untuk semua. Sehingga tergambar perjuangan akan terasa ringan dan indah dalam berproses bersama.

Selamat Milad Muhammadiyah ke-112, mari kita hadirkan bersama kemakmuran untuk semua. Dengan jalan terus membangun dan menguatkan jama’ah, jam’iyah dan jariyah secara professional, maju dan modern. Semoga Alloh selalu membimbing dan memudahkan langkah ikhtiar kita semua lewat persyarikatan Muhammadiyah.

Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi momentum refleksi sekaligus perayaan yang menginspirasi, dengan pemandangan Gunung Slamet sebagai simbol keteguhan dan kebesaran perjuangan Muhammadiyah di Kecamatan Belik.(Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button