Musypimda PDA Pemalang; Pertegas Komitmen Gerakan Perempuan Berkemajuan

Pemalang – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pemalang menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) 1 pada Ahad (27/4). Kegiatan yang mengusung tema “Dinamisasi perempuan berkemajuan untuk Indonesia berkeadilan” tersebut digelar di Gedung Aisyiyah Desa Kebagusan, Ampelgading, Pemalang.
Ketua Panitia Musypimda, Munawaroh, S.Pd. dalam sambutannya melaporkan peserta kegiatan yang terdiri dari Pleno PDA, Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah, Wakil Ortom tingkat Daerah serta undangan lain. Tak lupa ia memberikan apresiasi kepada panitia “Terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerjasama dengan baik untuk menyelenggarakan Musypimda” ujarnya
Hj. Maesaroh, S.Pd.I selaku ketua PDA dalam pidato ifititahnya menyampaikan bahwa Aisyiyah, sebagai ortom khusus yang kini telah berusia 108 tahun merupakan tafsir transformatif KH. Ahmad Dahlan atas QS An Nahl ayat 97 yang berisi tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan. “Perempuan berkemajuan adalah perempuan yang maju dalam segala aspek, perempuan yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman” terangnya.
Lebih lanjut beliau mengelaborasi tema Musypimda Aisyiyah. Indonesia yang berkeadilan dimulai dari penguatan nilai-nilai keadilan dalam keluarga sebagai satuan terkecil dalam sistem sosial masyarakat. “Melalui Penguatan keluarga yang sakinah dan qoryah thoyibah, Aisyiyah berusaha menumbuhkan manusia yang bertaqwa dan berkemajuan” lanjutnya.
Aisyiyah sebagai pemula pendidikan anak usia dini di Indonesia terus berkomitmen memajukan kaum perempuan dengan mendirikan berbagai amal usaha, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya. “Melalui Musypimda kita pertegas dan perkuat komitmen memajukan peradaban bangsa melalui berbagai bidang untuk mewujudkan Pemalang bercahaya” tutupnya
Hadir memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara Musypimda 1, Wakil Ketua PDM Pemalang, KH. Ahmad. Beliau mengingatkan bahwa dalam Islam istri harus ta’at kepada suami selama dalam kebaikan dan bukan berupa kemaksiatan “ketika mengikuti kegiatan Aisyiyah, seorang istri mesti ijin kepada suami” tuturnya.
Beliau juga mengajak agar peserta Musypimda meniatkan kehadirannya untuk beribadah kepada Allah SWT dan bersilaturahim kepada sesama anggota Aisyiyah. “Musypimda adalah sarana untuk bermusyawarah, dalam Muhammadiyah segala keputusan ditetapkan berdasarkan musyawarah secara kolektif kolegial” ungkapnya
Kegiatan Musypimda 1 memiliki tiga agenda rapat pleno, berupa laporan dan evaluasi PDA Pemalang, dinamika cabang serta Ortom dan rencana strategis Aisyiyah Pemalang. (Red)