Milad Bermakna: Meneguhkan Langkah Menuju Ketahanan Pangan Nasional Berbasis Qoryah Thoyyibah

Milad bukan hanya momentum perayaan, tetapi juga ruang refleksi atas perjalanan yang telah dilalui serta arah langkah ke depan. Dalam milad tahun ini, kita mengusung tema besar yang sarat makna: “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qoryah Thoyyibah Menuju Ketahanan Nasional.”
Tema ini mengajak kita untuk menengok kembali akar-akar kekuatan bangsa yang tumbuh dari desa, dari kampung, dari masyarakat yang hidup selaras dengan alam, nilai-nilai spiritual, dan gotong royong. Qoryah Thoyyibah—desa yang baik, yang penuh keberkahan—bukan hanya cita-cita, tetapi sebuah konsep strategis yang menjawab tantangan zaman.
Ketahanan pangan hari ini menjadi isu global. Krisis iklim, perang, dan ketimpangan distribusi pangan menjadi ancaman nyata. Namun kita percaya, kekuatan lokal bisa menjadi solusi global. Dalam semangat Qoryah Thoyyibah, ketahanan pangan dibangun dari rumah-rumah sederhana, dari lahan-lahan kecil yang diberdayakan, dari kebun keluarga, lumbung desa, dan pasar rakyat yang jujur dan adil.
Ketahanan pangan tidak bisa dipisahkan dari ketahanan nasional. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang bisa memberi makan rakyatnya sendiri. Bangsa yang mandiri dalam pangan, mandiri dalam sumber daya, dan mandiri dalam budaya konsumsi. Dan semua itu dimulai dari komunitas yang tangguh, dari keluarga yang sadar akan pentingnya keberlanjutan, dari masyarakat yang merawat bumi sebagai amanah Ilahi.
Dalam semangat milad ini, mari kita perkuat sinergi: antara petani dan pemangku kebijakan, antara ulama dan umara, antara teknologi dan tradisi, antara cita-cita spiritual dan strategi pembangunan. Mari kita hidupkan kembali semangat berdikari, seperti yang diajarkan para pendahulu kita.
Semoga setiap langkah kecil yang kita ambil, menjadi bagian dari gerakan besar menuju Indonesia yang berdaulat, adil, makmur, dan tentu saja: berkah.
Selamat Milad. Mari meneguhkan niat dan langkah, membangun Qoryah Thoyyibah, menjemput ketahanan nasional dari akar rumput.
Penulis: Amin Nurhida S.Pd (Ketua PCA Belik)