KONPIDA IPM Pemalang Re-envisioning The Movement For Harmony Action

Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Pemalang sukses menggelar Konferensi Pimpinan Daerah (KONPIDA) tahun 2025 dengan tema “Re-envisioning The Movement For Harmony Action”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3–4 Mei 2025 bertempat di SMK Muhammadiyah Ulujami, diikuti oleh seluruh jajaran Pimpinan Cabang, Ranting, serta kader IPM se-Kabupaten Pemalang.
KONPIDA ini menjadi momentum strategis bagi IPM Pemalang untuk mengevaluasi capaian program, memperkuat konsolidasi organisasi, serta merumuskan strategi baru yang lebih adaptif terhadap dinamika zaman. Melalui tema yang diangkat, IPM Pemalang berkomitmen untuk terus memperbarui visi gerakan yang berorientasi pada harmoni dan kolaborasi lintas sektor, demi menciptakan lingkungan pelajar yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing.
Rangkaian kegiatan meliputi sidang pleno, diskusi strategis, workshop seni budaya, serta penetapan program kerja prioritas yang akan dijalankan hingga setengah periode selanjutnya. Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa tokoh penting dari Muhammadiyah, Pimpinan Daerah, dan PW IPM Jawa Tengah yang memberikan motivasi serta arahan bagi kader muda IPM Pemalang.
Ketua Umum PD IPM Pemalang, Nuruddin Zulfa, dalam sambutannya menggambarkan IPM sebagai sebuah kapal yang tengah berlayar melewati tiga pulau: Pulau A (intelektual), Pulau B (spiritual), dan Pulau C (sosial). Zulfa menegaskan bahwa agar kapal ini tetap kokoh dan mencapai tujuan terakhir yaitu Pulau C dengan selamat, seluruh awak kapal harus bersinergi, menjaga keseimbangan, dan selalu siap menghadapi ombak serta tantangan yang ada di lautan kehidupan pelajar.
Sementara itu, Ketua Panitia Salwa Deswidia menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh peserta dan dukungan berbagai pihak yang telah menyukseskan acara ini.
Sekretaris Umum PW IPM Jawa Tengah, Syifa Yustina, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kader IPM harus mampu menjadi agen perubahan di tengah derasnya arus digitalisasi dan tantangan global. “IPM bukan sekadar organisasi tempat belajar, tetapi wadah untuk menempa karakter, mengasah kepemimpinan, dan mempersiapkan diri menjadi pelopor di berbagai lini kehidupan. Jadikan setiap proses sebagai pijakan untuk terus melaju,” tegas Syifa.
Dengan terselenggaranya KONPIDA ini, diharapkan IPM Pemalang mampu melahirkan kader-kader pelopor yang tidak hanya cakap secara intelektual tetapi juga memiliki sensitivitas sosial yang tinggi, sehingga mampu membawa perubahan positif di lingkungan sekolah, masyarakat, dan bangsa secara umum (Satrya Z)