Kebangkitan Nasional dan Muhammadiyah

Kebangkitan nasional adalah periode paruh waktu pertama abad ke 20 di Nusantara, kini Indonesia. Ketika rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai orang Indonesia. Masa tersebut di tandai dengan peristiwa-peristiwa penting yaitu berdirinya Syarikat Islam (16 Oktober 1905), Budi Utomo (20 Mei 1908), Muhammadiyah (12 November 1912), NU (31 Januari 1926), dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Kebangkitan Nasional yang di peringati tiap tanggal 20 Mei merupakan peristiwa penting dalam Sejarah Indonesia yang menandai bangkitnya semangat persatuan dan perjuangan bangsa melawan penjajahan. Hari Kebangkitan nasional adalah momen penting guna merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia dan membangkitkan semangat persatuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
Pada Tahun 2025 peringatan hari Kebangkitan Nasional Ke 117 dengan mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional untuk mendorong dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme bagi anak muda dan seluruh warga negara Indonesia agar bangkit serta beperan aktiif dalam setiap sektor dimanapun berada sesuai kompetensinya. Muhammadiyah punya peran penting dalam kebangkitan nasional Indonesia, khususnya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Kesadaran arti penting kemerdekaan ini terbukti dengan adanya kerja sama efektif antara Muhammadiyah dengan organisasi Budi Utomo, di mana Budi Utomo sendiri sempat melaksanakan kongresnya di kediaman KH Ahmad Dahlan dan mendorong agar Muhammadiyah segera membuka banyak cabang tidak saja di Jawa melainkan penjuru Nusantara (Muhammadiyah.or.id Agustus 2024).
Korelasi hubungan KH. Ahmad Dahlan dan Budi Utomo adalah hubungan persaudaraan sesama anak bangsa yang peduli akan nilai Keindonesiaan agar terhindar dari belenggu penjajah dengan pendekatan Pendidikan serta semangat nasionalisme.
Kebangkitan Nasionalisme bagi Muhammadiyah
Munculnya Muhammadiyah melalui Pendidikan dan kepanduan yang telah berlangsung sampai hari ini menyadarkan kita sebagai warga persyarikatan Muhammadiyah akan arti penting semangat nasionalisme untuk meraih kemerdekaan agar selalu dipertahankan.
Tumbuh kembang semangat nasionalisme dalam tubuh Muhammadiyah melalui Pendidikan yang diajarkan pada sekolah-sekolah Muhammadiyah telah mampu melahirkan banyak tokoh pergerakan nasional seperti Jendral Soedirman, Kasman Singodimejo, KH. Mas Mansyur, Ir H. Djuanda, Buya Hamka, Soekarno hingga Soeharto. Dan banyak tokoh lainnya yang menggelorakan semangat jiwa nasionalisme terhadap penjajahan sampai zaman periode fase Pembangunan.
Melihat ketokohan pergerakan Nasional dari Muhammadiyah adalah sebagai tauladan bagi kita semua sebagai warga persyarikatan baik struktural maupun kultural agar mencontoh jejak perjuangan para pendahulu kita dalam menanamkan semangat nasionalisme bagi bangsa Indonesia.
Setelah kemerdekaan Muhammadiyah terus berperan dalam Pembangunan bangsa, khususnya dalam bidang Pendidikan, Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat. Muhammadiyah juga aktif dalam membangun Rumah Sakit, klinik dan berbagai amal usaha lainnya untuk mendukung Pembangunan bangsa.
Muhammadiyah dan kebangkitan nasional
Di era sekarang Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam proses kebangkitan nasional baik pada masa lalu maupun sekarang. Di berbagai munculnya tantangan zaman adalah keterbelakangan umat, pemberdayaan ekonomi umat yang harus menjadi Solusi dalam pengentasan umat agar terbebas dari semuanya.
Peran Muhammadiyah masih relevan dan bahkan semakin strategis dalam menghadapi tantangan zaman baik di Pendidikan, sosial, ekonomi, maupun dakwah. Di era modern dengan tantangan globalisasi, digitalisasi, serta krisis sosial dan moral Muhammadiyah punya peran penting dalam memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia.
Tema Hari Kebangkitan Nasional ke 117 “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” sangat relevan apa yang menjadi kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa Indonesia untuk menumbuhkan nilai semangat kebangsaan dan persatuan masa depan negara.
Komitmen Muhammadiyah Bagi Indonesia
Komitmen Muhammadiayah terhadap Indonesia di tahun 2025 adalah adanya peningkatan Pendidikan, Kesehatan ,dan pemberantasan korupsi. Komitmen Muhammadiyah bagi Indonesia dapat dilihat sebagai kelanjutan dari peran strategis organisasi kemasyarakatan dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik berkemajuan, adil dan beradab serta berkeadilan.
Harapan kita semua sebagai warga persyarikatan Muhammadiyah adalah agar Muhammadiyah menjadi garda terdepan dalam menyuarakan nilai-nilai moral, keadaban dan integritas di Tengah kehidupan publik yang sering di guncang krisis etika dan moral. Karena Akhlak dan moral adalah inti dari perjuangan KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah.
“Selamat Hari Kebangkitan Nasional Ke 117”
Penulis : Mustofa (Warga Biasa Muhammadiyah)