Halal Bi Halal AMM Pemalang, Momentum Perkuat Silaturahim Antar Ortom

Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pemalang mengadakan kegiatan Silaturahim Halal Bi Halal dalam rangka menyambut bulan Syawal 1446 H di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pemalang pada Ahad (13/4). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Ortom tingkat daerah dan PCPM se Kabupaten Pemalang.
Pengajian Iftitah disampaikan oleh Ustad Abdul Hamid yang merupakan kader PCPM Belik. Dulu, para sahabat meminta nasihat terkait ibadah kepada Nabi. Nabi SAW pun memberikan suatu nasihat yang singkat namun sangat powerfull, berupa anjuran untuk beriman kepada Allah dan diikuti dengan istiqomah “ibadah-ibadah yang dilaksanakan di bulan Ramadan, jangan ditinggalkan setelah ramadan berlalu” jelasnya.
Bahtiar Efendi, SE.Sy., ME., Ketua PDPM Pemalang yang sekaligus mewakili AMM mengucapakan terimaksih atas semangat teman-teman ortom dalam menghadiri halal bi halal AMM. Ia berharap Angkatan Muda Muhammadiyah solid, artinya tidak berjalan sendiri-sendiri “mari kita jadikan Muhammadiyah ini sebagai rumah perjuangan kita dalam memperjuangkan agama Islam” pesannya
Ketua PDM Pemalang, Ustadz Sapto Suhendro, S.Ag. M.Pd dalam tausyiahnya menyampaikan rasa bangganya kepada Angkatan Muda Muhammadiyah. PDM Pemalang Periode Muktamar 48 akan genap berusia dua tahun pada bulan Mei mendatang, untuk menyambutnya PDM menyusun buku yang berisi autokritik kepada PDM “mari bersama-sama kita sukseskan buku autokritik ini. Ortom yang belum mengirimkan tulisan agar segera merampunhkannya” pesannya
Lebih lanjut beliau berharap dari rahim Angkatan Muda Muhammadiyah kelak akan lahir kader-kader yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan di Muhammadiyah Pemalang “Kekurangan kita ini adalah kurangnya jumlah kader. kelak, kader-kader AMM ini yang harus mengisi posisi di PDM, PDA dan AUM yang ada di Pemalang”. lanjutnya
Indonesia itu unik, dalam menyambut idulfitri biasanya orang saling mengirim ucapan yang sangat khas Indonesia dan tidak ada di negara lain berupa selamat IdulFitri, taqabbalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Ucapan lebaran yang khas tersebut adalah bentuk akomodasi para ulama terdahulu terhadap budaya dan tradisi “angkatan Muda Muda Muhammadiyah jangan anti terhadap tradisi dan budaya, selama keduanya selaras dengan agama Islam” pungkasnya